Form Registrasi Anggota K'PAS

Kamis, 07 Mei 2015

BELAJAR DARI BAN

Belajar dari Ban

Seorng ank mmperhatikan ayahnya yg sdang mengganti ban mobil mreka. "Mngapa ayah mau repot-repot mngerjakan ini dan tdak mmanggil orng bengkel sja untk mngerjakannya?" tnya si bocah dgn pnasaran.

Sang ayah tersnyum. "Sini, Nak, kau lihat dan perhatikn. Ada 6 hal tntang ban yg bisa kta plajari untuk hidup kita," katanya smbil menyuruh sang bocah dduk di dekatnya. "Belajar dari ban?" Mata sang anak membelalak. 
"Lebih pintar mana ban ini daripada ibu guru di sekolah?"

Sang ayah tertawa, "Gurumu tentu pintar, Nak, tapi perhatikan ban ini dgn sgala sifat-sifatnya. Prtma, ban slalu konsisten bntuknya. Bundar. Apakah dia dipsang di speda roda tiga, motor balap pamanmu, atau roda pesawat terbang yg kita naiki untk mengunjungi kakek-nenekmu. Ban tak prnh brubah mnjdi segitiga/segi empat."

Si bocah mulai serius. "Benar juga ya, Yah. Trus yg kedua?"

"Kedua, ban slalu mengalami kejadian terberat. Ketika melewati jalan berlubang, dia dulu yg merasakan. Saat melewati aspal panas, dia juga yg merasakan. Ktika ada banjir, ban jga yg hrus mengalami lngsung. Bahkan, ketika ada kotoran hewan/bangkai hewan di jalan yg tidak dilihat si pengemudi, siapa yg pertama kali merasakannya?" tanya sang ayah.
"Aku tahu, pasti ban, ya, Yah?" jwab sang bocah antusias.

"Benar sekali. Yg ketiga, ban slalu mnanggung beban terberat. Baik ktika mobil sdang diam, apalagi sdang berjalan. Baik ketika mobil sdang kosong, apalagi saat penuh pnumpang dn brang. Coba kau ingat," ujar sang ayah. Si bocah mengangguk.

"Yg keempat, ban tak pernah sombong dan berat hati menolak permintaan phak lain. Ban slalu snang bkerja sama. Ktika pedal rem memerintahkannya brhenti, dia brhenti. Ketika pedal gas menyuruhnya lebih cepat, dia pun taat dan melesat. Bayangkan kalau ban tak suka kerja sama dan bekerja sebaliknya? Saat direm malah ngebut, dan saat digas malah berhenti?"

"Wow, benar juga, Yah," puji sang bocah sambil menggeser duduknya lebih dekat dengan sang ayah.

"Nah, sifat kelima ban, meski banyak hal penting yang dilakukannya, dia tetap rendah hati dan tak mau menonjolkan diri. Dia biarkan orang-orang memuji bagian mobil lainnya, bukan dirinya."
"Maksud ayah apa?" tanya si bocah bingung.
"Kmu ingat waktu kita ke pameran mobil bulan lalu?" tanya sang ayah disambut anggukan sang bocah. 
"Ingat dong, Yah, kita masuk ke beberapa mobil kan?"

"Persis," jawab sang ayah. "Biasanya di show room/pameran mobil, pengunjung lebih mengagumi bentuk body mobil itu, lalu ktika mereka masuk ke dalam, yg mnerima pujian berikutnya adlah interior mobil itu. Sofanya empuk, AC-nya dingin, dashboard-nya keren, dll. Jarang sekali ada orang yang memperhatikan apalagi sampai memuji ban. Padahal, semua kemewahan, keindahan, dan kehebatan mobil tak akan berarti apa-apa kalau bannya kempes atau bocor."

"Wah, iya, ya, Yah. Aku sendiri selalu lebih suka memperhatikan kursi mobil untuk tempat mainanku."

Sang ayah selesai mengganti ban dan berdiri menatap hasil kerjanya dengan puas. "Yang keenam tentang ban adalah betapa pun bagus dan hebatnya mobil yang kita miliki, atau sepeda yang kau punya, atau pesawat yang kita naiki, saat ban tak berfungsi, kita tak akan bisa ke mana-mana. Kita tak akan pernah sampai ke tujuan."
Sang anak mengangguk-angguk.

Sang ayah menuntaskan penjelasannya, "Jadi, saat kau besar kelak, meski kau menghadapi banyak masalah dibanding kawan-kawanmu, menghadapi lumpur, aspal panas, banjir, atau tak mendapat pujian sebanyak kawan-kawanmu, bahkan terus menanggung beban berat di atas pundakmu, tetaplah konsisten dengan kebaikan yang kau berikan, tetaplah mau bekerja sama dengan orang lain, jangan sombong dan merasa hebat sendiri, dan yang terpenting adalah tetaplah menjadi penggerak di mana pun kau berada. Itulah yang ayah maksud dengan hal-hal yang bisa kita pelajari dari ban untuk hidup kita."

Sekian salam sukses untuk kita semua, semoga kita bisa sedikit mendapatkan inspirasi dari cerita singkat tersebut.
Salam sukses untuk kita semua.

0 komentar:

Posting Komentar