photo join us web.jpg

Bergabung bersama kami

Berbagi bersama anak - anak yang mempunyai semangat tinggi untuk belajar namun terkendala.

 photo PAUD.jpg

Daerah Tertinggal

Lokasi desa yang tidak jauh dari pusat kota,namun masih jauh dari kelayakan,dan kesulitan akses.

 photo KPAS CHILD.jpg

Anak - anak penuh impian

Sebagian anak - anak tidak bisa merasakan pendidikan yang layak.

 photo Belajar Mengajar.jpg

Kegiatan Belajar Mengajar

Berbagi ilmu bersama anak - anak yang cukup antusias belajar.

 photo Launching KPAS.jpg

Grand Launching Komunitas Peduli Antar Sesama (KPAS)

Diresmikan oleh kepala desa Sukabakti,Tambelang dan dimeriahkan games anak, doorprize dan penampilan qasidah Nurul Hudda

Form Registrasi Anggota K'PAS

Senin, 11 Mei 2015

KEGIATAN KPAS

Komunitas Peduli Antar Sesama (KPAS), menyelenggarakan kegiatan kepedulian atau pengabdian melalui kegiatan belajar mengajar bersama 60 orang peserta didik yang terdiri dalam beberapa usia mulai dari anak usia dini hingga ke orang dewasa yang berusia 50 tahunan, mereka yang mengalami kendala dalam mendapatkan pendidikan bahkan sama sekali belum pernah merasakan bangku pendidikan.

Komunitas Peduli Antar Sesama (KPAS) berusaha menjembatani dan membantu meringankan kendala saudara - saudara kita dalam memperoleh pendidikan yaitu melalui kegiatan belajar mengajar tersebut.

Antusiasme para peserta didik sudah terlihat semenjak pertama kali kami menginjakan kaki di Desa tersebut (Desa Balongrini, Kec.Tambelang), kebahagiaan dan semangat mereka untuk belajar sangat terlihat, sehingga menambah motivasi kami juga untuk membantu mereka, dan membimbing mereka untuk mendapatkan pendidikan.
Dengan mengacu kepada kurikulum yang juga diterapkan disekolah - sekolah pada umumnya kami berusaha memberikan yang terbaik kepada saudara - saudara kita tersebut.
Disamping untuk memberikan yang terbaik, kami juga ingin agar mereka, khususnya peserta didik yang belum pernah merasakan pendidikan sekolah pada umumnya, dapat merasakan dan mengemban ilmu layaknya di sekolah - sekolah pada umumnya.

Dengan semangat, dengan keyakinan, dengan konsistensi yang terus kami berikan dan kami tingkatkan terus dalam perkembangannya.

Melalui beberapa tahap kegiatan dan pembelajaran, perlahan. Sedikit demi sedikit kami telah dapat merubah apa yang tidak mereka mengerti menjadi mengerti, apa yang tidak mereka tau menjadi tau, apa yang mereka tidak bisa menjadi bisa dan apa yang mereka keluh kesahkan menjadi sebuah pencerahan yang baik dalam menjalani dan menyongsong masa depan.

Masih banyak saudara - saudara kita diluar sana yang mungkin merasakan hal yang sama atau bahkan lebih buruk lagi dengan penduduk desa yang saat ini menjadi tempat kegiatan belajar mengajar Komunitas Peduli Antar Sesama (KPAS).

Kami Komunitas Peduli Antar Sesama (KPAS), tidak akan berhenti sampai disitu saja, kami akan terus mengembangkan, kami akan terus peduli, kami akan terus berbagi, kami akan terus belajar dan kami akan terus bekerja demi kebaikan bersama, demi kepentingan bersama, demi kemajuan dan kesuksesan dimasa yang akan datang.

Walaupun tidak banyak yang dapat kami berikan kepada saudara - saudara kita tersebut.
Tapi kami yakin ini akan sangat berarti daripada tidak sama sekali, dan kami yakin bahwa setidaknya ini akan menjadi motivasi atau kepercayaan diri untuk mereka, untuk dapat menyongsong impian mereka, untuk dapat menjemput cita mereka.

Kamis, 07 Mei 2015

BELAJAR DARI BAN

Belajar dari Ban

Seorng ank mmperhatikan ayahnya yg sdang mengganti ban mobil mreka. "Mngapa ayah mau repot-repot mngerjakan ini dan tdak mmanggil orng bengkel sja untk mngerjakannya?" tnya si bocah dgn pnasaran.

Sang ayah tersnyum. "Sini, Nak, kau lihat dan perhatikn. Ada 6 hal tntang ban yg bisa kta plajari untuk hidup kita," katanya smbil menyuruh sang bocah dduk di dekatnya. "Belajar dari ban?" Mata sang anak membelalak. 
"Lebih pintar mana ban ini daripada ibu guru di sekolah?"

Sang ayah tertawa, "Gurumu tentu pintar, Nak, tapi perhatikan ban ini dgn sgala sifat-sifatnya. Prtma, ban slalu konsisten bntuknya. Bundar. Apakah dia dipsang di speda roda tiga, motor balap pamanmu, atau roda pesawat terbang yg kita naiki untk mengunjungi kakek-nenekmu. Ban tak prnh brubah mnjdi segitiga/segi empat."

Si bocah mulai serius. "Benar juga ya, Yah. Trus yg kedua?"

"Kedua, ban slalu mengalami kejadian terberat. Ketika melewati jalan berlubang, dia dulu yg merasakan. Saat melewati aspal panas, dia juga yg merasakan. Ktika ada banjir, ban jga yg hrus mengalami lngsung. Bahkan, ketika ada kotoran hewan/bangkai hewan di jalan yg tidak dilihat si pengemudi, siapa yg pertama kali merasakannya?" tanya sang ayah.
"Aku tahu, pasti ban, ya, Yah?" jwab sang bocah antusias.

"Benar sekali. Yg ketiga, ban slalu mnanggung beban terberat. Baik ktika mobil sdang diam, apalagi sdang berjalan. Baik ketika mobil sdang kosong, apalagi saat penuh pnumpang dn brang. Coba kau ingat," ujar sang ayah. Si bocah mengangguk.

"Yg keempat, ban tak pernah sombong dan berat hati menolak permintaan phak lain. Ban slalu snang bkerja sama. Ktika pedal rem memerintahkannya brhenti, dia brhenti. Ketika pedal gas menyuruhnya lebih cepat, dia pun taat dan melesat. Bayangkan kalau ban tak suka kerja sama dan bekerja sebaliknya? Saat direm malah ngebut, dan saat digas malah berhenti?"

"Wow, benar juga, Yah," puji sang bocah sambil menggeser duduknya lebih dekat dengan sang ayah.

"Nah, sifat kelima ban, meski banyak hal penting yang dilakukannya, dia tetap rendah hati dan tak mau menonjolkan diri. Dia biarkan orang-orang memuji bagian mobil lainnya, bukan dirinya."
"Maksud ayah apa?" tanya si bocah bingung.
"Kmu ingat waktu kita ke pameran mobil bulan lalu?" tanya sang ayah disambut anggukan sang bocah. 
"Ingat dong, Yah, kita masuk ke beberapa mobil kan?"

"Persis," jawab sang ayah. "Biasanya di show room/pameran mobil, pengunjung lebih mengagumi bentuk body mobil itu, lalu ktika mereka masuk ke dalam, yg mnerima pujian berikutnya adlah interior mobil itu. Sofanya empuk, AC-nya dingin, dashboard-nya keren, dll. Jarang sekali ada orang yang memperhatikan apalagi sampai memuji ban. Padahal, semua kemewahan, keindahan, dan kehebatan mobil tak akan berarti apa-apa kalau bannya kempes atau bocor."

"Wah, iya, ya, Yah. Aku sendiri selalu lebih suka memperhatikan kursi mobil untuk tempat mainanku."

Sang ayah selesai mengganti ban dan berdiri menatap hasil kerjanya dengan puas. "Yang keenam tentang ban adalah betapa pun bagus dan hebatnya mobil yang kita miliki, atau sepeda yang kau punya, atau pesawat yang kita naiki, saat ban tak berfungsi, kita tak akan bisa ke mana-mana. Kita tak akan pernah sampai ke tujuan."
Sang anak mengangguk-angguk.

Sang ayah menuntaskan penjelasannya, "Jadi, saat kau besar kelak, meski kau menghadapi banyak masalah dibanding kawan-kawanmu, menghadapi lumpur, aspal panas, banjir, atau tak mendapat pujian sebanyak kawan-kawanmu, bahkan terus menanggung beban berat di atas pundakmu, tetaplah konsisten dengan kebaikan yang kau berikan, tetaplah mau bekerja sama dengan orang lain, jangan sombong dan merasa hebat sendiri, dan yang terpenting adalah tetaplah menjadi penggerak di mana pun kau berada. Itulah yang ayah maksud dengan hal-hal yang bisa kita pelajari dari ban untuk hidup kita."

Sekian salam sukses untuk kita semua, semoga kita bisa sedikit mendapatkan inspirasi dari cerita singkat tersebut.
Salam sukses untuk kita semua.

Minggu, 03 Mei 2015

Melihat dan Melakukan

MELIHAT DAN MELAKUKAN..

Dari kata - kata tersebut mungkin adalah sebuah kata yang biasa saja, melihat dan melakukan. Tapi disini, khususnya bagi kami yang memang berangkat dengan tujuan yang sama,  kali ini melihat dan melakukan akan memiliki arti yang jauh berbeda dan bermakna. Kenapa menjadi dikatakan berbeda, karena disini kita tak hanya sekedar melihat saja, kita tak hanya sekedar menonton tapi disini kita juga melakukan hal yang nyata dari apa yang telah kita lihat.

Kemudian setelah itu mungkin, pertanyaan yang muncul adalah apa yang dilihat dan apa yang dilakukan..? Yang jelas yang dilihat dan dilakukan adalah hal - hal yang positif dan hal - hal yang bermanfaat, baik itu bermanfaat untuk diri kita sendiri maupun untuk orang lain.

Hhhhmmm, Mungkin anda masih akan bertanya apa yang sebenarnya dilihat dan dilakukan. Kita akan memberikan contohnya mungkin agar anda lebih jelas, lebih mengerti dan mungkin bisa membuka nurani diri kita masing - masing dari apa yang dilihat dan dilakukan.

-->MELIHAT.
Mungkin ada orang yang berkata bahwa mata adalah jendela dunia dan jendela hati. Entah ini benar atau tidak,, tapi mungkin saat ini kita bisa membenarkannya.
Dari melihat anda bisa mengetahui apa yang terjadi, dari melihat anda bisa berpikir dan dari melihat anda bisa merasakan. Mungkin anda pernah merasakannya.
Saat anda melihat anak kecil yang terlantar di tengah hiruk pikuk keramaian lalu lintas kota, ditengah panas terik atau bahkan cuaca yang hujan, anak kecil itu hanya berdiri atau berjalan menghampiri orang - orang, menghampiri satu per satu kendaraan dan berharap akan ada orang yang berbelas kasihan untuk memberikan sepeser uang recehan, apa yang anda pikir dan rasakan jika anak kecil itu adalah diri kita. Dan apa yang seharusnya anak kecil itu lakukan, apakah memang mereka harus berada dijalanan, bukankah mereka seharusnya sedang bersekolah atau mungkin menonton televisi dengan serial kartun kesukaannya. Tetapi apa yang anda lihat..? Anak - anak kecil itu tidak sedang bersekolah, atau bahkan menonton serial kartun kesukaannya.
Ini hanya contoh kecil dari apa yang bisa kita lihat, ternyata masih banyak lagi hal - hal yang terkadang berlawanan dengan logika kita.

-->MELAKUKAN.
Setelah tadi kita melihat, setelah tadi kita berpikir, setelah tadi kita merasakan apa yang kita lihat. Kemudian semua itu tidak akan selesai begitu saja dengan hanya melihat, berpikir atau merasakan, semua akan tetap begitu adanya hingga nanti. Tapi jika kita kemudian melakukan sesuatu hal untuk anak tersebut, mungkinkah anak itu akan seperti itu seterusnya, yaaaaa.., mungkin yang akan kita lakukan akan mengikuti apa yang menjadi harapan anak - anak kecil itu, yaitu dengan memberikan sepeser uang recehan untuk anak itu. Tapi apakah dengan cukup melakukan pemberian seperti itu saja akan menyelesaikan permasalahan anak itu. TIDAK.. Tidak selesai begitu saja. Kita hanya membantunnya untuk hari itu saja, tapi bukan untuk masa depannya.

Ahhhhhh..?! Itu bukan urusan kita..? Biar negara yang pikirkan.! Anggaplah ada orang yang akan berbicara kalau itu bukan urusan kita.
Bukannya kita tidak percaya akan kinerja pemerintahan kita, tapi dengan kondisi saat ini, dengan banyaknya orang - orang yang masih dalam kondisi yang mungkin memprihatinkan tersebut, kalau tidak kita juga yang membantu mau siapa lagi? Pemerintah pun memiliki keterbatasan, belum lagi banyaknya birokrasi pemerintahan yang harus dilalui dan ketentuan - ketentuan lain agar dapat terbantunya mereka.
Jika kita bisa membantu meringankan beban negara untuk membantu beban saudara - saudara kita, adik - adik kita tersebut, kenapa tidak kita melakukan hal yang baik, yang bermanfaat untuk mereka.
Kita rangkul adik - adik, saudara - saudara kita tersebut, dengan memberikan bekal ilmu, membentuk karakter yang lebih baik, memberikan kepercayaan dan motivasi agar lebih membuka pikiran mereka, untuk melakukan hal yang lebik baik, tidak hanya berharap kepada orang-orang untuk berbelas kasihan.

Jadi, setelah ini apakah kita hanya melihat saja, tanpa melakukan hal yang lebih baik lagi untuk mereka yang membutuhkan. Atau kita hanya diam saja, biarkan negara yang mengurus. Atau mungkin kitalah yang melihatnya dan kita juga yang akan melakukan hal terbaik untuk mereka yang membutuhkan.

Yaaaah, semua itu kembali kepada diri kita masing-masing. Sejauh mana kepedulian, keikhlasan, nurani kita dan kemampuan kita untuk bisa melakukannya.

Dan oleh karena semua itu kami disini, berkumpul, dengan tujuan yang sama, untuk bersama - sama menjadi orang yang akan melihat dan melakukan.
Bergerak bersama, melakukan pengabdian, melakukan kerja nyata dalan wadah Komunitas Peduli Antar Sesama (K'PAS).

Terima kasih, salam sukses untuk kita semua. #K'PAS #Membukanurani.